Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Stop Jadi Orang Tua 'Helikopter'!

Featured Story

Selain Menyehatkan, Makanan ini Baik Buat Kecerdasan Anak

Melindungi dan mengawasi anak memang hal yang wajar, bahkan sudah menjadi kewajiban orangtua. Sebab, anak merupakan titipan Tuhan yang harus dijaga dan dirawat.

 

Tapi, jangan sampai upaya Mom untuk melindungi anak dari pengaruh negatif menjadi terlalu berlebihan. Proteksi yang terlalu berlebihan dari orang tua bisa menimbulkan pengaruh buruk bagi anak-anak. 

 

Helicopter Parenting

Mungkin Mom bertanya-tanya, bukankah sudah menjadi tugas orangtua untuk membentengi anak dari segala masalah? Salah!

 

Mungkin Mom pernah mendengar istilah “helicopter parenting”—saat orangtua selalu berputar-putar di sekitar anak dan langsung campur tangan ketika ketidakadilan menimpa anak. Para pakar mengatakan, kekhawatiran yang berlebihan itu menjadikan anak sebagai pribadi penakut dan menurunkan nilai dirinya.

 

Meskipun secara alami Mom pasti ingin melindungi anak, namun selalu menolong dia untuk lepas dari kesulitan tidaklah berguna. “Mom justru memberi isyarat yang mengatakan bahwa anak tidak mampu mengatasi masalahnya sendiri sehingga Mom harus turun tangan,” kata Michele Borba, EdD, penulis The Big Book of Parenting Solutions. “Cara terbaik bagi anak untuk belajar memecahkan masalah dan menjadi kuat adalah dengan berlatih. Mereka perlu berlatih mengatasi tantangan kecil dalam hidup sehingga mereka mampu melewati tantangan yang lebih besar kelak.”

 

Mundur Perlahan

Waktunya untuk mundur perlahan dari sikap Mom yang terlalu mengawasi anak. Analoginya, jika Mom adalah pilot helikopter, mulailah untuk menyerahkan izin terbang, dan tinggalkan helikopter meski Mom merasa tidak nyaman.

 

Studi terkini di North Carolina State University, menunjukkan anak-anak yang diasuh dengan sikap protektif orangtua yang berlebihan cenderung takut melakukan permainan yang sifatnya spontan dan berhubungan dengan fisik. Penelitian juga dilakukan para psikolog dari University of Washington, melibatkan lebih dari 200 anak dan ibunya, berlangsung selama tiga tahun. Temuannya, ketika anak sudah memiliki kontrol diri yang baik, namun diasuh oleh ‘heli-mom’ dengan terlalu banyak arahan dan tidak menumbuhkan kemandirian, justru anak-anak ini berisiko mengalami kecemasan dan depresi. 

 

The Anti-Helicopter Parenting

Lalu apa yang sebaiknya dilakukan orangtua?

 

Tren pengasuhan anak yang sekarang banyak dilakukan oleh orangtua justru kebalikannya: The Anti-Helicopter Parenting. Biarkan anak menikmati masa kanak-kanaknya tanpa perlu terus menerus diatur. Anak-anak akan mempelajari apa yang mereka butuhkan dengan cara mereka sendiri, tentunya dengan panduan (bukan campur tangan) dari Mom sebagai orangtuanya.

 

Masih ‘berputar-putar’ di atas anak? Ini 3 cara untuk berubah menjadi The Anti-Helicopter Parent:

 

1. Jangan micromanage setiap aktivitas anak. Tahan diri Mom sejenak untuk tidak mengurus semua kebutuhan anak. Menakutkan? Mungkin iya. Namun, dengan begitu ia akan belajar mandiri.

 

2. Terbiasa mengatur jadwal harian seluruh anggota keluarga? Sesekali bebaskan mereka untuk mengatur jadwalnya sendiri tetapi sisihkan satu waktu untuk bersama-sama berada di rumah.

 

3. Tunggu 15 menit sebelum Mom memperbaiki segala sesuatu, entah mainan yang rusak atau remahan makanan yang berceceran. Siapa tahu anak ternyata menemukan cara sendiri untuk membereskannya.

Heni Oen
anak juga merupakan teman sejati loh
Diana Itjin
Msh hrs byk belajar nih
Explore More

Tanda-Tanda Anak Butuh Bantuan Bimbingan...

Article- 09 Jan 2018

Mengapa Anak Laki-Laki Lebih Dekat pada...

Article- 30 Jan 2017

Belajar CALISTUNG dengan Gadget

- 07 Jun 2012