Anak mempunyai rasa ingin tahu yang cukup besar terhadap apapun, termasuk perbedaan gender. Sebagai orang tua, mom dan dad bisa memulai pendidikan seks dengan mengajarkan nama-nama yang tepat dan benar untuk organ intim anak. Cari waktu dan momen yang tepat untuk mengajarkan pendidikan sex sejak dini
Featured Story
Anak Usia 4 - 5 Tahun
Ajarkan balita mom mengenai perbedaan gender serta organ tubuh dan fungsi dari masing-masing organ tubuh tersebut. Gunakan bahasa yang mudah serta sederhana. Misalnya, sex itu jenis kelamin. Perempuan pipis sambil duduk di toilet, laki-laki pipis sambil berdiri. Setelah pipis, biasakan untuk membersihkan alat kelamin kamu agar tetap bersih dan kering sehingga tidak gatal.
Di usia ini, anak sudah mengenal rasa “malu”. Ajari dia jika setelah mandi telanjang di ruang tamu dan tidak segera pake baju, malu jika dilihat oleh orang lain. Karena dia sudah makin besar. Ajarkan bahwa alat kelamin adalah rahasia pribadi anak. Tidak boleh ada orang lain yang menyentuh tanpa ijin ke dia (kecuali mom dan itu pun hanya ketika mom ingin membersihkannya sesudah anak buang air), diperlihatkan ke orang lain. Bahkan anak boleh menolak pelukan atau ciuman dari orang lain yang dirasa membuatnya tidak nyaman. Hal ini penting karena sentuhan fisik bersifat pribadi dan hak anak untuk memperbolehkan atau tidak. Termasuk ciuman serta pelukan dari mom dan dad.
Anak Usia 6 - 9 Tahun
Anak sering menjadi obyek pelecehan seksual karena keterbatasan dalam menyampaikan perasaannya. Namun mengingat tidak mungkin kita mengawasi anak 24 jam, 7hari seminggu, ajarilah dia cirri-ciri pelecehan seksual yang bisa terjadi di mana saja.
Ketika anak mulai masuk sekolah dasar, lingkungan sekolahpun menjadi lebih besar dan kemungkinan anak bertemu berbagai orang dewasa lebih besar. Seringnya karena masa transisi dari taman kanak-kanak yang masih lugu lalu masuk ke sekolah dasar, keluguan ini suka dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sehingga anak tidak menyadar bahwa dirinya telah menjadi korban.
Sebaiknya mom mulai mengajari hal-hal yang bisa anak lakukan untuk melindungi dirinya. Seperti ketika pelajaran olahraga dan ada orang dewasa meminta dia untuk berganti pakaian di depan dirinya, anak boleh menolak. Atau jika ada teman nya yang menawarkan bantuan untuk membantu buka kancing sehingga alat kelamin dia tersentuh, anak boleh marah. Ajarkan anak, dia boleh berteriak sekencang mungkin untuk minta tolong dan lari ke kantor sekolah. Bahkan jika orang dewasa tersebut memberi iming-iming hadiah, tolak dan laporkan kepada mom dan dad.
Setiap anak mempunyai minat dan rasa ingin tahu yang berbeda mengenai seks. Jika anak mom kurang tertarik, jangan dipaksakan untuk membicarakannya dengan dia. Namun jika dia mulai bertanya detil, jawablah dengan tenang dan jangan panik lalu marah.
Anak Usia 9 - 12 Tahun
Pada tahap umur ini, anak perempuan dan laki-laki mulai memasuki masa puber dimana hormon seks mengakibatkan perkembangan siklus pubertas lanjutan seperti mimpi basah dan membesarnya penis pada pria dan menstruasi serta bertumbuhnya payudara pada perempuan
Bagi anak perempuan, mom bisa memberikan informasi mengenai perubahan pada tubuh dan mungkin dia akan mengalami kembung pada perut, sakit di sendi, pusing, payudara kencang dan gatal, bahkan jerawat jadi tumbuh lebih banyak. Ajak dia ke supermarket dan jelaskan berbagai jenis pilihan pembalut yang ada di pasaran. Dia bisa memilih yang menurut dia paling nyaman. Serta jangan malas mengganti pembalut agar daerah intim wanitanya tidak lembab.
Bagi anak laki-laki, jika dia tidak mau berbagi dengan orang tuanya mengenai pengalaman mimpi basah namun mom mendapati sepreinya basah, jangan di olok-olok. Tanyakan baik-baik apakah kamu ngompol? Jika dia menjawab tidak, maka lanjutkan dengan sekilas info mengenai pentingnya menjaga alat kelamin. Seperti sering mengganti celana dalam ketika berkeringat, setiap habis pipis cuci penis dengan air bersih dan lap kering agar tidak lembab dan gatal karena jamur.