Anak merupakan aset yang paling berharga bagi kita sebagai orangtua dan hal yang membuat kita bahagia adalah bila anak kita dapat dengan sukses menjalankan kehidupan kesehariannya dengan akhlak yang mulia dan apa yang dilakukan anak kita kelak dapat bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Featured Story
Proses pendidikan yang paling utama dalam hal ini adalah bagaimana seorang pendidik (dalam hal ini kita tentunya sebagai mom) mengenal tingkat kecerdasan dan gaya belajar anak kita sehingga kita dapat mengasah dengan optimal kecerdasan yang telah dikaruniai oleh-Nya kepada anak kita. Setiap anak atau pada umunya manusia memiliki gaya belajar yang berbeda-beda dan hal itu yang dapat sebagai pelancar sekaligus penghambat proses penyerapan ilmu yang dijarkan. Sebab apabila seorang pendidik tidak memahami gaya belajar anak didiknya maka akan berdampak negatif terhadap perkembangan kecerdasannya.
Menurut DePorter dan Hernacki (2002), gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Terdapat 3 jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi :
1. VISUAL (Visual Learners)
Anak dengan gaya belajar visual akan menitik beratkan pada ketajaman penglihatan. Anak yang belajar dengan gaya belajar visual dapat belajar dengan baik dan tertib serta mengingat dengan baik jika proses pembelajaran itu dengan melihat gambar, peta, table, infokus, serta materi pelajaran secara lansung. Kararteristik anak dengan gaya belajar Visual :
• kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya. Cenderung melihat sikap, gerakan dan bibir yang sedang mengajar
• memiliki kepekaan dan pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik
• memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, terlihat pasif dalam kegiatan diskusi, tidak suka berbicara didepan kelompok ataupun mendengarkan orang lain
• dapat duduk tenang ditengah situasi yang ribut dan ramai tanpa terganggu
• sulit mengikuti anjuran secara lisan. Bila mendapat instruksi untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat teman-teman lainnya baru dia akan bertindak
• seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan. Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan
2. AUDITORI (Auditory Learners )
Anak dengan gaya belajar auditori mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik anak auditori :
• Menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian ia bisa mengingat dan memahami informasi itu.
• Umumnya anak auditori adalah pendengar ulung, anak dengan mudah menguasai materi lagu/iklan yang dia dengar di radio atau televisi. Ia juga mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas atau materi yang didiskusikan dalam kelompok
• Memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung
• Memiliki kesulitan menulis ataupun membaca. Umumnya anak auditori kurang senang pekerjaan yang terkait dengan paper and pencil
• Senang berbicara/ceriwis. Seiring dengan perkembangan usia, ia akan senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain
• Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya, misal : adanya teman baru, informasi baru di pojok kelas.
3. KINESTETIK (Kinesthetic Learners)
Anak dengan gaya belajar kinestetik memiliki strategi belajar dengan melakukan (langsung berbuat) artinya dengan langsung melakukan atau setidaknya menggunakan gerakan saat belajar atau mengajarkan suatu materi pelajaran. Anak kinestetik sangat senang belajar dengan berusaha mengalami dan mencoba sendiri, serta mengoptimalkan semua indra, seperti indra penglihatan, pendengaran, dan peraba. Karakter anak kinestetik yaitu:
• Pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya
• Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya. Saat belajar dia sering dan senang menyentuh/memegang sesuatu yang dijumpainya
• Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak
• Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
• Mengalami kesulitan untuk memahami hal-hal abstrak seperti peta, simbol dan lambang
• Menyukai praktek atau percobaan
Semoga pemaparan diatas dapat membantu Mom dalam memahami gaya belajar dan karakter anak Mom,sehingga anak dapa menerima dengan ilmu, pengetahuan dan wawasan yang akan kita sampaikan sebagai bekal mereka dikemudian hari dengan cara yang juga sesuai dengan karakter belajar anak.