Untuk kesehatan tubuhnya, anak perlu minum vitamin setiap hari atau minum obat ketika kesehatannya terganggu. Sayangnya, anak pada umumnya “bermusuhan” dengan obat. Baru lihat kemasannya saja, misalnya, ia sudah lari, bersembunyi atau bahkan menangis. Apalagi, meminumnya. Bagaimana agar anak lebih “berteman” dengan obat? Dengan sedikit kreativitas, Mom bisa membuat anak jadi mudah minum obat.
Featured Story
Mengapa anak tidak suka obat
Apa yang muncul di benak Mom ketika harus meminumkan obat kepada anak? Suatu rasa yang negatif, bukan? “Duh… pasti anak nangis nih kalau diminumin obat.” Akibatnya, orangtua cenderung memaksa untuk meminumkan obat kepada anaknya. Anak digendong dengan posisi telentang dan tangan dipegangi. Posisi tidak nyaman ini saja sudah membuat anak panik. Belum lagi, Mom menyuapinya dengan obat yang rasanya pahit. Bisa Mom bayangkan apa yang anak rasakan?
Rasa panik, takut, dan frustrasi (karena tidak bisa “membebaskan” diri dari Mom) membuat anak langsung menutup mulutnya dan menangis keras. Bahkan, cairan yang sudah masuk ke mulutnya pun, disemburkannya.
Cara memberi obat yang seperti inilah yang membuat anak cenderung bermusuhan dengan obat. Obat berkonotasi dengan pengalaman buruk atau hal-hal yang tidak menyenangkan baginya. "Pengalaman (pertama) yang buruk ketika minum obat akan membuat anak sulit minum obat untuk masa-masa selanjutnya,” tegas Kimberly Giuliano, MD, dokter spesialis anak pada Cleveland Clinic Children's di Ohio, Amerika Serikat.
Berteman dengan obat
Agar anak bisa melihat obat sebagai sesuatu yang menyenangkan dan mau “berteman” dengannya, berikut beberapa hal yang bisa Mom lakukan: Terapkan sikap positif. Menurut dr. Giuliano, anak-anak yang lebih besar sudah bisa diajak berdiskusi tentang manfaat obat. Sementara, anak-anak yang lebih kecil akan melihat sikap orangtuanya. Kalau Mom and Dad panik, anak akan cenderung menolak obatnya. Tetapi kalau Mom and Dad memberikan obat dengan rasa positif dan tidak ragu-ragu, anak akan lebih mau minum obatnya.
Jelaskan mengapa ia harus minum obat. Ceritakan bahwa obat bisa menghilangkan rasa sakit yang dirasakannya sehingga ia bisa kembali bersekolah dan bertemu teman-temannya. Jelaskan pula bahwa tidak semua obat rasanya pahit. Contohnya, OBH Combi Anak yang memiliki rasa strawberry, apel, madu atau jeruk yang enak. Kandungannya pun sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak usia 2-12 tahun sehingga aman untuk anak dan bisa membantu meredakan batuk yang disertai gejala flu yang dialaminya. Ingat juga untuk memberikan obat sesuai dosis ya, Mom.
Jadikan waktu minum obat sebagai saat kreatif dan fun. Sebelumnya, Mom juga bisa melakukan role-play bersama anak. Minta ia meminumkan obat kepada boneka-boneka beruang kesayangannya. Beri anak reward. Jika anak sudah mau meminum obatnya dengan “sukarela”, beri ia pujian. Atau, beri ia stiker. Tentukan berapa banyak stiker yang harus dikumpulkannya sebelum ia boleh memilih hadiah yang diinginkannya.