Banyak balita yang sangat memilih-milih makanan dalam kesehariannya. Sebagian besar balita memang tidak menyukai sayuran atau buah di menu makan harian mereka, hal ini yang menjadikan sebagian mom yang memiliki balita kerepotan mengatur menu makan bagi balitanya. Misalnya dalam seminggu anak hanya diberikan daging, ayam, dan ikan tanpa ada menu sayur.
Featured Story
Sesungguhnya pola makan anak itu mengikuti kebiasaan makan mom dan dad, dan pola makan itu sudah terbentuk dari balita pada saat diberikan makanan pendamping susu. Misalnya dengan memberikan bubur tim dari campuran sayuran dan ati ayam. Jika anak dibiasakan sejak dini dengan mengkonsumsi sayuran dan buah maka kebiasaan itu akan terbawa sampai si anak dewasa.
Ketika anak usia 6 tahun mulai susah di beri sayuran atau buah, mom perlu lebih kreatif dalam memilih jenis serta cara penyajian. Jika anak kesulitan dalam mengkonsumsi sayuran karena struktur sayuran yang sulit dikunyah, sayuran tersebut bisa dicincang halus, dicampur dengan daging untuk dijadikan burger atau dicampur kedalam ayam dan dijadikan nugget.
Demikian pula halnya dengan buah, buah akan tampak lebih menggoda untuk anak konsumsi jika dibuat sebagai pudding, atau dicampur dengan potongan agar-agar, atau disajikan sebagai campuran berbagai macam buah yang di jus. Buah dan sayuran menyumbangkan banyak sekali gizi untuk otak. Khususnya antioksidan dan zat fitokemikal, yaitu sekelompok bahan alami yang berkhasiat menyembuhkan. Buah dan sayuran juga mengandung beraneka ragam vitamin dan mineral. Meningkatnya asupan vitamin dan mineral berguna untuk meningkatkan IQ, khususnya pada anak dengan pola makan buruk. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mendorong anak-anak agar mengonsumsi cukup buah dan sayuran. Anjurannya adalah tiga porsi buah dan dua porsi sayuran per hari.
Mom dan dad sebagai role model anak juga harus konsekuen memberikan contoh agar mengkonsumsi makanan yang bergizi. Jika mom sedang makan bersama anak-anak berikan contoh kepada anak dengan mengkonsumsi sayur dan buah. Jangan lupa sering memberi tahukan anak dengan bercerita bahwa didalam sayur dan buah yang kita konsumsi terkandung vitamin yang diperlukan tubuh untuk berkembang, tentunya dengan bahasa yang anak-anak mengerti.