Featured Story
Waktu sudah menunjukkan pukul 19.30 dan Dad belum muncul juga di depan pintu rumah atau memberikan kabar via telepon rumah atau handphone . Syira, anak perempuan umur 5 tahun sudah mulai resah menunggu sang Dad. Dengan sigap dia mengambil handphone Mom dan mengetik pesan pendek ke dadnya. "d.a.d Ada di M.a.n.a . Kaka n.u.n.g.g.u.i.n. D.a.d kange.n.n.n "
Ini hanya sekilas ilustrasi kehidupan keluarga masa kini, di mana kedekatan antara anak dan orangtua bisa terjalin dengan berbagai media komunikasi. Namun sosok Dad sebagai orangtua yang keberadaan nya lebih sering di luar rumah, terkadang membuat anak jadi kurang dekat hubungannya. Sebagai seorang istri dan ibu, Mom bisa melakukan beberapa tips berikut untuk menjaga keharmonisan antara Dad dan anak .
1. Bangun "something in common" antara Dad dan anak. Misalnya dengan gadget kesayangan si Dad. Dad mengajari anak game terbaru di handphone nya sepulang kantor, dan esok harinya mereka bisa saling berlomba. Sehingga sepulang Dad dari kantor, mereka mempunyai sebuah topik seru untuk dibahas.
2. Komunikasi. Ketika mulai terbangun jarak antara Dad dengan anak, topik pembicaraan pun mulai tidak berkembang dan anak pun merasa Dad "gak nyambung". Lalu anak pun jadi kurang menghargai sosok Dad sebagai kepala keluarga. Peran Mom, selalu ingatkan suami untuk berkomunikasi setiap hari dengan anak, walau hanya lewat pesan pendek di handphone Mom atau sesekali ingatkan Dad untuk membawa oleh-oleh sederhana seperti roti kesukaan anak sepulang meeting dari luar kantor.
3. Mengubah profile. Ingatkan suami untuk mengubah "profile" dirinya dari 'office mode' menjadi 'home mode' ketika menjejakkan kakinya di rumah. Tinggalkan sejenak urusan kantor, simpan gadget nya di kamar dan luangkan waktu bersama anak sepenuh hati. Bisa dari makan malam bersama di meja makan atau sekedar kelonan di tempat tidur. Dan ketika anak-anak sudah tidur, dad bisa melanjutkan urusan kantornya lagi.
4. Komitmen. Ketika Mom dan Dad menikah, maka terbentuklah sebuah komitmen untuk saling menjaga mahligai pernikahan termasuk membangun rasa percaya kepada pasangan serta anak-anak. Sehingga ketika Dad mulai lupa akan komitmen ini, segera ingatkan dia untuk kembali ke jalur yang benar agar segalanya kembali berjalan lancar.