“Kamu, kan, anak laki-laki, jangan nangis dong, nak!” Sekilas, kalimat itu mungkin bertujuan untuk memotivasi anak agar tidak cengeng. Namun, ternyata sebenarnya anak tak menangkap pesan motivasi sama sekali. Ia justru menerima kalimat itu sebagai sebuah perintah bahwa laki-laki tak boleh atau tak pantas menangis. Semakin sering otaknya menyerap perintah seperti itu, semakin besar pula kecenderungan ia untuk memendam emosi sedihnya hingga dewasa nanti. Tanpa disadari, hal itulah yang membuatnya rentan mengalami stres.
Featured Story
Mengutip pernyataan Life Coach di Amerika, Dr. Sally Ann Law, melalui The Telegraph, “Ungkapan semacam ini ternyata lebih banyak bahayanya dibandingkan manfaatnya.” Dalam studinya ia menemukan bahwa sebanyak 80% laki-laki kerap menekan perasaan cemas mereka walaupun ekspresi wajah mereka tidak menunjukkan emosi sedih. Mereka terlanjur diyakinkan bahwa menangis menimbulkan dampak yang merugikan, apalagi jika dilakukan di tempat umum.
Padahal, berbagai studi ilmiah telah membuktikan bahwa menangis dapat menjadi cara yang sangat efektif untuk memperbaiki suasana hati. Setiap orang punya akses untuk meluapkan keresahan atau kesedihan hatinya melalui tangisan. Sehingga, tidak tepat bila menangis dituduh sebagai tanda kelemahan laki-laki. Sebaliknya, bila emosi negatif terus dipendam maka akan sangat merugikan kesehatan psikologisnya. Nah, bila anak laki-laki Mom menangis, sebaiknya jangan memberikan komentar seperti contoh di atas, ya, Mom. Apalagi bila sampai melabeli dirinya sebagai anak yang cengeng, dan diiringi tindakan membanding-bandingkannya dengan anak lain. Yang ada, perasaan anak Mom malah semakin tertekan, bahkan hingga mengalami luka batin yang hebat.
Sebaiknya gunakan hal lain yang lebih baik untuk mengarahkan anak, sehingga anak akan menerimanya dengan positif. Cari tahu dahulu, apakah kebutuhan dasarnya telah terpenuhi. Karena, mungkin bisa saja bukan perintah disuruh mandi, makan, atau belajar yang membuatnya menangis, tapi ada hal lain yang memicunya. Misalnya karena ia kelelahan, atau membutuhkan pelukan Mom.
Ya, anak laki-laki memang harus tumbuh menjadi pribadi yang bermental kuat. Namun akan lebih baik bila mereka dikuatkan dengan motivasi yang bermanfaat, bukan dengan pernyataan “jangan menangis atau jangan cengeng” yang justru membuat batinnya terluka.