Latih anak supaya bermental optimis, yuk, Mom. Karena dengan tumbuh menjadi pribadi yang optimis, anak Mom tak mudah dibuat frustasi oleh kondisi yang ia hadapi. Sikap optimis juga akan membuatnya lebih siap menghadapi masa depan yang semakin penuh tantangan. Bagaimana cara melatihnya? simak ulasannya berikut ini.
Featured Story
- Kembangkan kepercayaan diri dan kemampuan anak
Mom sebaiknya mendorong anak sejak dini untuk merasa mampu melakukan apapun. Berikan banyak kesempatan untuk ia bereksplorasi. Sehingga ia punya banyak kesempatan untuk memotivasi dirinya agar mau mencoba melakukan berbagai hal.
Saat ia merasa gagal atau bosan, bimbing dan terus berikan dukungan. Dan jangan lupa untuk memberi penghargaan jika ia berhasil. Tak harus berupa materi, Mom juga bisa menunjukkan dengan pujian atau bermacam ekspresi penuh kasih sayang seperti memeluknya, menepuk bahunya, atau mengusap rambutnya sembari memberikan komentar positif. - Latih anak untuk berhadapan dengan situasi yang kurang menyenangkan
Ada kalanya Mom perlu melatih anak berhadapan dengan berbagai situasi dan kondisi yang kurang menyenangkan baginya. Misalnya, ketika Mom menyatakan tak dapat membelikan mainan favoritnya. Namun di saat bersamaan, Mom juga membimbingnya untuk menyisihkan uang jajannya agar bisa membeli mainan sendiri. Tunjukkan padanya selalu ada jalan keluar dari setiap masalah.
Anak yang terbiasa dilatih dalam kondisi tersebut akan melahirkan mental yang lebih baik dan tidak mudah putus asa ketika menghadapi masalah. Perlahan, mentalnya akan terstimulasi dengan efektif, sehingga ia akan memiliki mental yang matang dan tak mudah menyerah. Alhasil, anak Mom juga tidak mudah depresi ketika ia harus dihadapkan pada kenyataan yang tidak sesuai dengan harapannya. - Hindari cap buruk pada anak
Pastikan Mom selalu membesarkan hatinya dan tidak berkomentar buruk saat anak mengalami kegagalan. Komentar tersebut harus mampu mengindikasi bahwa itu adalah hasil dari kejadian yang situasional, bukan untuk menyatakan bahwa anak Mom selalu gagal.
Sebab, komentar seperti “dasar pemalas”, “nggak becus”,”penakut”, cengeng, dan berbagai komentar negatif lainnya tanpa disadari dapat terserap oleh anak. Dampaknya, citra tersebut akan menempel dalam diri anak dan menjadi sebuah identitas dan karakter anak. Hal ini membuatnya merasa selalu memiliki batasan dalam melakukan segala hal. - Berikan film atau cerita yang menginspirasi
Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga butuh mendengarkan cerita atau menyaksikan berbagai kisah yang menginspirasi. Untuk itu, ajak anak Mom untuk membaca buku atau menonton bersama film-film yang menginspirasi seperti Laskar Pelangi, The Karate Kid, Kungfu Panda, Lion King, dan sebagainya. Bahas bersama anak mengenai nilai-nilai kebaikan yang diperoleh dari film atau buku tersebut. - Jadilah teladan yang baik bagi anak
Cara menunjukkan sikap optimis kepada anak bisa dimulai dari diri Mom sendiri. Maka, Mom juga harus menunjukkan sikap seperti itu kepadanya. Misalnya dengan tidak mengeluhdi hadapannya, selalu bersemangat menyiapkan makanan untuk keluarga, terampil memperbaiki kondisi mood yang buruk, dan sebagainya.
Bagaimanapun, Mom adalah tokoh favorit bagi anak. Saat ia merasa sakit, misalnya batuk dan pilek, pasti Mom adalah orang yang dicarinya untuk mencari kenyamanan. Karenanya Mom, sediakan selalu obat berformula tepat untuk meredakan keluhannya, seperti OBH Combi Anak Batuk Plus Flu. Formulanya membantu meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat yang disebabkan alergi, dan menurunkan demam. Jika sakit berlanjut lebih dari 72 jam, segera hubungi dokter.
Sudah sepatutnya kepribadian optimis Mom dapat dijadikan teladan yang baik bagi dirinya. Yuk, Mom pasti bisa!