Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Ketika Anak Harus Menghadapi Kekecewaan

Lumrah adanya jika Mom merasa lebih baik aku yang sakit, kecewa atau merasakan patah hati ketika anak berada dalam posisi kecewa. Namun kekecewaan adalah bagian dari proses pembelajaran hidup. Anak akan jauh lebih dewasa jika Mom dapat mendampingi anak melewati proses ini dan membimbing dia agar bisa melewati dengan baik. Dibanding Mom terus menerus mengambil alih permasalahan dan menanggung akibatnya agar anak tak kecewa. Karena jika anak terbiasa untuk selalu ditolong, ini menjadi cikal bakal anak yang tidak mandiri. Dan sampai kapankah Mom akan terus menolong? Jika anak dilanda rasa kecewa, bantu anak melatih rasa kecewa dengan :

Featured Story

Yuk, Stop Jajan Sembarangan!

 

1. Dengarkan masalahnya. Kenapa dia kecewa?

Permasalahan seputar dunia anak-anak bisa ringan dan juga bisa rumit. Namun apapun itu, biarkan dia mengekspresikannya kepada Mom dengan bahasanya. Walau Mom menganggap permasalahan ini sepele, jangan tunjukkan kepada dia. Hargai rasa keterbukaannya walau hal itu dia terangkan dalam secarik surat.

 

2. Tarik nafas panjang

Ketika dia datang dengan nafas tersenggal-senggal, nangis sesegukan atau menjerit sesuka hati, ajak dia untuk tenang . Minta dia untuk menarik nafas panjang hingga 10 kali sambil Mom peluk atau elus-elus punggungnya. 

 

3. Meluapkan emosi

Ketika rasa kecewa datang, anak cenderung ingin melupakan emosinya kepada orang yang menyakiti hatinya. Namun rasa balas dendam bukanlah hal yag bagus untuk dipelihara. Lebih baik ajak anak untuk melampiaskan emosinya dengan berbagai cara seperti menulis diary, berteriak, menangis atau melampiaskan emosi dengan olahraga lari atau berenang. Biasakan anak untuk terbiasa menghadapi rasa kecewa sedari dini, agar dia menjadi lebih berani dalam menghadapi kehidupan. Berikan dia ruang sendiri dalam batas waktu tertentu sehingga emosi pun tidak berlarut-larut.

 

4. Bedakan masalah serius dan ringan

Drama Queen Kid, pasti akan mempunyai reaksi berlebihan serasa dia orang yag paling malang sedunia. Namun sifat  ini tidak bagus untuk dipelihara dan harus dimusnahkan. Bantu anak untuk memilah mana masalah yang besar dan bagaimana menyikapinya serta mana masalah yang ringan dan bagaimana sebaiknya anak merespon terdahap masalah ini. Jika anak mulai over acting, segera tegur dan berikan sangsi agar anak juga mengerti bagaimana melupakan emosi yang wajar dan sesuai dengan duduk permasalahannya. 

 

 5. Sharing masa kecil mom

Jika Mom pernah mengalami kejadian serupa, ceritakan hal ini kepada anak. Karena dengan itu anak belajar bahwa toh panutannya pun pernah mengalami kekecewaan yang sama dan berhasil melewatinya dengan baik. Selipkan catatan bahwa kekecewaan adalah bagian dari proses kehidupan serta membuat manusia menjadi lebih dewasa. Hidup bagaikan garam dan gula, langit tak selalu cerah namun matahari pasti akan bersinar.

 

6. Tunjukkan apresiasi mom atas keberhasilan anak menghadapi kekecewaan

Ungkapan rasa bangga orang tua terhadap keberhasilan anak, adalah anugerah terindah bagi anak Mom.  Ketika dia berhasil melewati pertunjukan tarinya yang pertama, melewati rasa kecewa terhadap temannya yang mencurangi dia atau anak tidak berhasil mendapat peringkat 3 utama di kelas ini hanya beberapa contoh kasus. Namun sebuah senyuman bangga, pelukan, kecupan sayang dari Mom bernilai sekali bagi anak. Sehingga anak tahu, dia sudah melakukan sebuah prestasi walau dia merasa ini sebuah kegagalan. Kata-kata dukungan Mom akan berdampak dalam perkembangan hidupnya dan menjadi pendorong ketika rasa kecewa itu datang untuk kedua kalinya. Seperti lirik lagu "Kasih ibu, kepada beta. Tak terhingga sepanjang masa. Bagai sang surya menyinari dunia."

Maria Ulfa
bagus bgt buat nambah ilmu
Maria Ulfa
^__^
Explore More

Kebersihan Pangkal Kesehatan

Article- 23 Dec 2016

Mengisi Liburan Dengan Berkemah

Article- 08 Jun 2015

Stop: Tiga Kebiasaan Buruk Anak

Article- 25 Jan 2017