Manusia adalah makhluk sosial, ia akan membutuhkan manusia lain selain dirinya sepanjang ia hidup. Itulah sebabnya mengapa seorang anak harus bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Dan, berbagai penelitian menunjukkan bahwa orangtua memegang peranan yang amat penting dalam mengajarkan anaknya untuk berteman.
Featured Story
Modal untuk berteman
Bagi anak-anak, khususnya yang sudah memasuki usia sekolah, bermain dengan teman-temannya, selain merupakan kegiatan yang menyenangkan juga merupakan cara penting untuk mempelajari aturan-aturan sosial. Misalnya saja, bekerjasama, tidak saling menyakiti perasaan, atau belajar antri.
Meski sangat dibutuhkan di sepanjang hidupnya, tidak setiap anak memiliki kemampuan untuk menjalin pertemanan. Beberapa anak yang sangat pemalu, seringkali sulit baginya untuk memulai suatu pertemanan. Tidak perlu heran, karena memang berteman adalah sesuatu yang membutuhkan berbagai kecakapan untuk bisa mewujudkannya. Kecakapan-kecakapan itu adalah:
- Conversational skills, yaitu kecakapan dasar untuk memulai suatu pembicaraan serta membuat pembicaraan itu menarik, menyenangkan dan santai.
- Interpersonal skills, yaitu kecakapan atau keterampilan untuk berhubungan dengan orang lain, berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal.
- Emotional self-control skill, yaitu kecakapan untuk mengekang atau mengontrol berbagai macam emosi, dorongan dan keinginan yang muncul dalam dirinya.
Apa yang bisa dilakukan orangtua
- Bertemanlah. Orangtua adalah contoh bagi anak. Jika anak sering melihat Mom bergaul dengan teman-teman Mom, ia bisa belajar dan kemudian mencontoh apa-apa yang Mom lakukan.
- Biasakan anak sejak dini berkumpul dengan banyak orang. Misalnya, ajak anak ke tempat-tempat bermain, ke pesta ulang tahun anak sahabat keluarga, atau ke acara-acara pertemuan keluarga.
- Kenalkan anak kepada orang-orang yang baru ditemuinya. Misalnya, pada hari pertama sekolahnya, “Ibu Guru… kenalkan saya Mom-nya Andika. Ini Andika.” Lalu, minta Andika menyalami ibu guru barunya itu. Dari kesempatan ini anak bisa belajar bagaimana cara berkenalan dengan orang lain. Ia harus menyodorkan tangannya untuk bersalaman sambil menyebutkan namanya. Tidak hanya itu, kepercayaan diri Mom untuk mengenalkan diri kepada ibu guru baru juga akan menular kepadanya.
- Janji bermain bersama. Buatlah janji bermain bersama dengan teman-teman baru di sekolahnya. Pilih hanya satu atau dua teman yang menurut Mom cocok dengan anak. Sebaiknya, rencanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya kerjasama, bukan kegiatan-kegiatan yang kompetitif. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kegiatan-kegiatan dimana anak bekerja untuk tujuan yang sama, suasana bermain akan lebih baik.
- Ajarkan tentang emosi dan konflik. “Tadi Mom lihat, Farrel merebut mainan Jason. Kamu tidak boleh seperti itu, ya. Sebaiknya, kalau bermain, kita bergantian.” Jelaskan bahwa kalau mainannya direbut, Jason akan sedih. Sementara, jika bermain secara bergantian, semua akan senang.