Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Saatnya Bermain Bersama Teman!

Mom tak perlu khawatir bila mendapati anak gemar bermain karena memang itulah dunia anak-anak. Nah, Mom sebaiknya jangan biarkan si kecil bermain di rumah saja. Mulailah kenalkan ia pada dunia luar, yakni bermain bersama teman-temannya.

Featured Story

Lakukan Perubahan Dimulai Dari Diri Sendiri

 

Bermain tentunya merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi anak. Melalui berbagai permainan, anak akan belajar bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, bermain bersama teman juga memiliki beragam manfaat, antara lain kemampuan berempati, bersosialisasi, toleransi, bergiliran, mengikuti aturan permainan, serta melatih jiwa kepemimpinan dalam diri.

 

Kebutuhan anak untuk berteman sebenarnya sudah bisa dilihat ketika ia berusia 3 tahun. Pada usia itu, anak sudah mulai suka bermain bersama anak seusianya. Kita akan disuguhkan ‘pemandangan’ bagaimana sikap anak dalam menghadapi masalah dan cara yang ia gunakan untuk menyelesaikannya ketika terjadi konflik, ada teman yang malas main, saling berebut mainan dan bermacam persoalan lainnya. Efeknya, kecerdasan sensitifitas anak akan meningkat dan membuatnya belajar untuk tidak bersikap egois.

 

Seiring menginjak usia sekolah dasar (usia 6-7 tahun), anak-anak biasanya akan membentuk peer group. Nah, dalam kelompok ini, anak tidak sekadar bermain bersama temannya, tapi juga berpotensi memberi pengaruh bagi perkembangan psikis hingga mereka memasuki usia pubertas.

 

Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh dengan siapa ia bermain. Jika anak memiliki teman bermain yang lebih tua, ia akan belajar mengikuti dan tunduk pada aturan yang dibuat temannya. Anak yang bermain dengan teman yang lebih muda dapat belajar mengarahkan, mengasuh dan menenangkan. Sementara anak yang bermain dengan anak seusianya akan menerapkan aturan bermain secara bergantian.

 

Lantas bagaimana peran orangtua ketika anak mulai senang bermain dengan teman-temannya? Sebetulnya, tanpa atau dengan orangtua, anak-anak tetap melakukan aktivitas bermainnya. Akan tetapi, apabila Mom & Dad mau melibatkan diri dalam permainan anak, akan banyak nilai plus yang didapatkan, baik untuk Mom sendiri maupun bagi anak. Yang jelas, keberadaan Mom di tengah-tengah mereka dapat meminimalisasi kegiatan anak yang tidak sesuai norma, seperti permainan yang menjurus pornografi atau kekerasan fisik. Meski bermain merupakan hal positif bagi anak, namun mereka tetap perlu mengetahui bahwa semua kegiatan ada aturan yang harus dipatuhi. Biasanya, keasyikan bermain di rumah teman membuat anak lupa waktu. Tak jarang yang sulit diminta untuk pulang, bahkan sampai harus merengek-rengek.

 

Nah Mom, utarakan kepada anak mengapa Mom keberatan jika ia bermain terlalu lama di rumah temannya. Sampaikan pada anak hal-hal yang mungkin dirasakan temannya, seperti temannya jadi sulit istirahat atau tidak bisa mengerjakan PR karena terus diajak bermain. Memberikan pengertian secara perlahan membuat anak bisa akan memahami dan mengikuti saran dari orangtua.

 

Banyak pengalaman dan hal menarik di luar rumah yang tidak akan pernah anak dapatkan ketika ia hanya berada di dalam rumah saja. Jadi, Mom & Dad tidak perlu ragu untuk memotivasi anak agar senang bermain dengan anak-anak seusianya di lingkungan tempat tinggal atau di sekolah dan tempat les.

Winda Ruwinda Ningsih
Alhamdulillah...anak saya sdh mulai bermain
Yuliana Yoeli
lebih bagus anak2 bermain bersama teman2nya daripada bermain gadget
Explore More

Nilai Jelek Bukan Berarti Anak Mom Tidak...

Article- 31 Oct 2016

Cara Tepat Perkenalkan Teknologi pada Anak

Article- 12 Dec 2017

Melatih Anak Untuk Menyelesaikan Masalah...

Article- 12 Sep 2013