Featured Story
Mom & Dad, olahraga bagi anak-anak idealnya menjadi aktivitas rutin harian, minimal 10-15 menit. Sayangnya, meski sudah tahu bahwa olahraga baik untuk kesehatan, beberapa keluarga tetap saja belum aktif bergerak, dan orangtua turut andil dalam memberi contoh yang kurang baik.
Dilaporkan oleh The US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hanya sekitar 20% orang dewasa yang telah melakukan aktivitas fisik sesuai anjuran. Tren ini pun diikuti oleh anak-anak yang sekarang lebih suka menghabiskan waktu di depan layar ketimbang berkegiatan di area terbuka.
Bagaimana saat musim hujan? Tak ada alasan yang bisa diterima untuk tidak melakukan olah tubuh, selama kondisi tubuh fit. Di rumah, kita bisa mengajak anak berolahraga dalam bentuk tarian yang diiringi musik.
Goyang dengan hula hoop
Pada usia TK, anak sebaiknya melakukan dua sampai tiga jenis olahraga dalam setahun untuk melatih berbagai keterampilan motorik fisiknya. Salah satu yang paling sederhana adalah bermain hula hoop. Tidak hanya untuk meliuk-liukkan tubuh mengikuti irama musik, anak juga dapat melompat ke dalam dan luar atau berguling-guling di sekelilingnya.
Mengenal tarian daerah
Ini berarti menanamkan kecintaan akan budaya lokal sambil melenturkan otot tubuh, serta memperoleh manfaat tari pada umumnya bagi perkembangan anak. Saat menari, anak akan melatih koordinasi mata, telinga, pinggul, serta tangan dan kaki untuk menyelaraskan gerakan dengan musik. Di samping itu, anak juga belajar memahami irama, mengingat dan menghayati musik, menghitung gerakan dan mengingatnya, serta menyelaraskan diri dengan pasangan menari.
Gerak energik hip hop
Bagi anak yang cenderung ‘tidak bisa diam’, aktif, dan nyaris tak mengenal lelah, dapat menyalurkan energinya untuk menari hip hop. Tarian yang identik dengan musik nge-beat dan penuh semangat ini mengajak bebas bergerak dengan lincah. Manfaatnya pun positif, seperti pertumbuhan tubuh lebih optimal karena badan lebih sehat, plus bentuknya yang proporsional.
Kelenturan balet
Balet tidak hanya baik bagi fisik. Gerakan balet yang lentur dan gemulai dapat membentuk karakter anak yang lebih sabar dalam mengendalikan emosi dan keinginannya. Tarian ini juga mengajak anak untuk lebih fokus konsentrasi dan berpikir dengan lebih mengutamakan praktik ketimbang teori.
Apapun olahraga atau aktivitas fisik yang dilakukan anak, yang terpenting adalah ia telah dikenalkan dan dibiasakan untuk bergaya hidup sehat sejak dini. Dengan terus rutin dan teratur berolahraga, tubuh yang sehat dan bugar akan ia nikmati hingga dewasa. Terlebih, unsur kompetisi dalam olahraga akan membuat anak belajar percaya pada kemampuan diri sendiri serta terbiasa menerima tantangan.
Jadi, jangan biarkan gelagat malas bergerak sampai menjangkiti anak Mom. Anak-anak yang sedari kecil tidak dibiasakan berolahraga, biasanya sampai tumbuh dewasa pun akan malas bergerak. Penting bagi Mom & Dad menjadikan olahraga sebagai sebuah kebiasaan baik yang menyenangkan.