Salah satu melatih kemandirian anak adalah sesekali membiasakan dia naik kendaraan umum. Mulai dari angkot, bis, metro mini, busway, becak, bajaj hingga ojek (jangan lupa gunakan helm). Suasana baru, pelajaran baru. Bagaimana anak beradaptasi menghadapi ketidak nyamanan, berbagi dengan orang lain serta berpanas-panasan ketika turun dari kendaraan umum menuju tempat tujuan. Namun dengan begitu, anakpun akan belajar bahwa naik kendaraan umum juga mengasikkan.
Featured Story
Pelajaran ini bisa dilakukan bertahap Mom. Misalnya dari umur 4 tahun, ajak anak pergi ke sekolah nya naik angkot / becak. Dengan begini dia mengerti bahwa ke sekolah tidak selalu naik mobil. Bahkan ketika mobil lagi dipakai oleh Dad, anakpun akan nyaman-nyaman saja kesekolah menggunakan becak langganan tanpa di temani oleh siapapun. Atau hanya di antar oleh supir taksi kepercayaan Mom ketika Mom berhalangan mengantar karena habis melahirkan misalnya.
Lalu ketika anak berusia 10 tahun, Mom sudah mulai bisa membiasakan anak untuk pulang naik kendaraan umum dengan angkot atau ojek langganan. Dengan strategi dan penjelasan, anak pun akan senang jalan-jalan dengan kendaraan umum. Misalnya ketika bepergian, pastikan peralatannya lengkap seperti botol minum hingga baju ganti. Sehingga ketika di tengah perjalanan terjadi sesuatu, Mom dapat mengatasi hal tersebut dengan cepat. Lalu ketika naik kendaraan umum, jelaskan apa nama kendaraan tersebut serta berapa tarif yang ditentukan. Jelaskan sesuai dengan tingkat umur anak. Untuk balita, Mom bisa bercerita tentng trayek. Untuk anak sekolah dasr, Mom bisa jelaskan tarif dan rute perjalanan sehingga ketika dibutuhkan, anak mampu naik kendaraan umum sendiri.
Dengan membiasakan naik kendaraan umum, anakpun jadi tidak manja dan mengerti bagaimana memberhetikan kendaraan umum, cara naiknya serta berapa tarifnya. Hal ini harus Mom biasakan sedari kecil, sehingga anak mandiri dalam kondisi apapun.
