Manfaat Membacakan Dongeng Sebelum Tidur

Mendongengkan cerita sebetulnya bukanlah hal yang sulit. Hanya saja, kini kebanyakan orangtua merasa kurang memiliki waktu untuk membacakannya kepada anak. Sayang sekali, ya, budaya mendongeng sudah semakin langka. Padahal, membacakan dongeng akan berefek positif bagi perkembangan keterampilan dan psikologis anak. Bila Mom melakukannya, berarti Mom adalah salah satu dari jutaan orangtua di dunia yang sukses melestarikan budaya mendongeng kepada anak.

Featured Story

Mengajari Anak Berteman


Bagi Mom yang belum pernah membacakan dongeng pengantar tidur, coba, deh, luangkan waktu untuk membacakannya. Pasti anak Mom menyukainya. Karena umumnya dongeng tak hanya menghibur, tapi juga mengandung beragam kisah yang membawa pesan positif. Yuk, bangkitkan budaya mendongeng kepada anak sebelum tidur. Dari dongeng, banyak manfaat yang bisa diambil, antara lain:

 

  1. Membantu meningkatkan imajinasi anak
    Imajinasi adalah salah satu hal penting dalam perkembangan daya pikir anak. Imajinasi dapat membantu anak untuk berpikir lebih kreatif dalam melakukan kegiatannya, dan menjadikannya lebih terampil dalam berkomunikasi. Saat mendengarkan dongeng, anak Mom pasti akan membayangkan sedang berada dalam situasi cerita.

  2. Sarana menanamkan nilai moral kehidupan
    Penggambaran karakter para tokoh dalam dongeng, seperti baik hati, suka menolong, jujur, dan rendah hati akan membantu Mom untuk mengajarkan nilai-nilai moral kehidupan kepada anak. Untuk itu Mom harus pandai dalam memilih dongeng yang akan diceritakan kepadanya. Karena setiap cerita yang didengar akan tersimpan dalam memori jangka panjang anak. Berbekal cerita positif yang didengar dan diingatnya, anak akan mencoba mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

  3. Mendekatkan ikatan emosional anak dengan Mom
    Kesibukan yang padat kerap membuat Mom tidak bisa setiap saat bermain dengan anak. Untuk menjaga ikatan emosional dengannya, Mom perlu memiliki waktu berkualitas bersamanya, salah satunya melalui kegiatan mendongeng. Mendengarkan Mom mendongeng, secara emosional dapat membuat anak merasa disayangi dan diperhatikan.

  4. Meningkatkan minat baca anak
    Setelah mendengarkan dongeng yang dibacakan, anak akan tertarik dan merasa penasaran untuk lebih banyak mendengarkan dongeng. Ini merupakan kesempatan untuk meningkatan kemampuan dan minat baca anak. Sesekali ajarkan dan beri kesempatan kepada anak untuk mencoba membaca dongengnya sendiri.

  5. Mengoptimalkan kecerdasan
    Saat Mom membacakan dongeng, saraf-saraf otak anak Mom akan bekerja lebih aktif untuk menyimak, memahami, dan menyimpan segala informasi cerita. Stimulus ini sangat baik untuk mengoptimalkan kecerdasan anak sejak dini.
Yuliana Yoeli
makasih info nya
Explore More

Belajar Tak Hanya di Rumah dan Sekolah

Article- 27 Feb 2015

Kreativitas Tumbuh dari Keterbatasan

Article- 28 May 2014

Ajari Mereka Bersyukur

Tips & Trick- 26 Jul 2016

Yuk, Hibur Anak Mom yang Sedang Sakit

Saat sedang sakit, anak cenderung merasa tak nyaman dan mudah dilanda bosan. Ini karena mereka menjadi lebih sering tergeletak di tempat tidur sambil menahan rasa sakitnya. Saat seperti itu, kehadiran orangtua tentu sangat mereka butuhkan.

Featured Story

Seberapa Penting Zat Besi Bagi Anak?

Selain kehadiran dan perhatian yang Mom berikan, sebetulnya anak juga membutuhkan sesuatu yang dapat membuatnya merasa jauh lebih nyaman dan sejenak melupakan rasa sakitnya. Salah satu caranya bisa dengan menghiburnya. Nah, beberapa cara ini bisa Mom praktikkan:

 

  1. Berperan sebagai tokoh idolanya
    Saat beli kostum superhero atau tim sepak bola favorit anak, sebaiknya Mom beli juga untuk diri Mom. Karena, itu bisa digunakan untuk menghibur anak Mom kala ia sakit. Saat anak tak berselera makan, Mom bisa kenakan kostum sambil berperan sebagai tokoh idolanya, lalu membujuknya makan.

    Beri pengertian bahwa ia harus makan supaya bisa segera sehat dan main atau menonton tokoh kesayangannya lagi. Cara ini efektif, lho, untuk menghiburnya. Dengan begitu, rasa tak nyaman akibat sakit pun dapat teralihkan.

  2.  

  3. Jadikan ‘raja’ sementara
    Biarkan anak menjadi raja di rumah selama 15 menit sebanyak 1 atau 2 kali sehari. Ia boleh meminta Mom untuk melakukan hal yang diinginkannya. Misalnya, meminta Mom menari sambil bernyanyi, memperlihatkan ekspresi wajah jelek, membacakan cerita lucu, dan sebagainya. Supaya semakin asyik, Mom juga perlu melakukan aksi yang dapat memancing gelak tawanya. Bila sudah lebih dari 15 menit, Mom bisa melanjutkan aktivitas kembali, atau bergantian dengan pengasuhnya. Jika Mom harus menyelesaikan tugas ringan seperti melipat pakaian bersih, memeriksa tagihan dan lainnya, sebaiknya upayakan untuk mengerjakan di dekatnya. Sehingga anak mom tak merasa kesepian.

  4.  

  5. Perhatikan kenyamanan kamar dan tempat tidur
    Ini juga penting, Mom. Bila kondisi kamar atau tempat tidurnya berantakan, sebaiknya segera rapikan. Pasang beberapa lapis seprei dan selimut tipis pada tempat tidur, agar si kecil gampang menariknya ketika kedinginan dan ingin meringkuk di dalamnya untuk tetap hangat.

    Bila keringatnya sudah tampak banyak, gantilah seprei dan selimut secara teratur. Tak apa jika cucian menjadi banyak, yang penting anak Mom dapat merasa lebih nyaman. Sehingga proses penyembuhan akan berlangsung lebih cepat.

  6.  

  7. Beri obat-obatan dengan kandungan alami yang rasanya enak
    Bagi orang dewasa, bisa cepet sembuh dari sakit berkat kandungan obat yang mujarab itu sungguh menyenangkan. Begitu juga dengan anak-anak. Sebetulnya mereka ingin meminum obat agar cepat sembuh. Sayangnya, tak semua obat memiliki rasa yang enak di lidah anak. Sehingga mereka malah merasa semakin tak nyaman saat meminumnya. Sebagian anak justru malah sulit dibujuk untuk minum obat.

    Jika anak Mom mengalami flu dan batuk, sirup obat batuk OBH Combi Anak Batuk Plus Flu bisa menjadi pilihan yang tepat. Selain mengandung Succus Liquiritiae, bahan alami terpercaya yang ampuh meredakan flu dan batuk, obat ini juga memiliki varian rasa strawberry, apel, madu, dan jeruk yang segar dan nikmat di lidah anak. Namun, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter anak Mom, ya.

 

Yuliana Yoeli
makasih info nya
Explore More

Jaga Keamanan Anak dan Privasinya,...

Article- 13 Dec 2017

Serunya Wisata Petik Buah untuk Isi...

Article- 14 Dec 2017

Mengenal Tubuh, Perlu atau Tabu?

Article- 06 Jun 2014

Mengenalkan Kembali Permainan Tradisional kepada Anak

Pesatnya perkembangan teknologi membuat pilihan permainan anak menjadi makin bervariasi. Namun dari semua mainan masa kini, kebanyakan anak justru memilih gadget sebagai mainan favoritnya. Jika dibiarkan, anak tentu akan kecanduan gadget sejak usia dini. Ini kurang baik bagi perkembangan keterampilan sosialnya kelak. Agar seimbang, yuk, ajak anak Mom ‘menelusuri lorong waktu’ untuk mencoba beragam permainan tradisional yang lebih melibatkan perkembangan aspek emosional, gerak tubuh, dan sensor syaraf otak.

Featured Story

Kegiatan Menyenangkan Untuk Anak

 Apa saja permainannya? Mari simak beberapa permainan tradisional yang penting untuk Mom perkenalkan kepada anak.

 

  1. Petak umpet
    Bukan permainan yang sulit dan sudah dikenal sejak zaman dulu. Dimulai dengan menentukan pos untuk berjaga untuk dan yang akan menjadi penjaga. Penjaga kemudian diharuskan menghitung 1-10 sambil menutup mata sementara yang lain (lawan) bersembunyi.

    Setelah hitungan selesai si penjaga akan mencari lawan yang bersembunyi. Bila ia menemukannya, lawan dianggap kalah dan bergantian menjadi penjaga. Dalam hal ini Mom bisa lebih dulu berperan menjai penjaga sedangkan anak menjadi lawan yang bersembunyi. Pasti seru!

    Permainan ini sangat baik untuk melatih motorik anak, karena membuat anak banyak bergerak dan aktif berpikir untuk mencari lawan atau tempat bersembunyi yang aman.

  2. Congklak
    Menggunakan wadah papan yang terbuat dari kayu atau plastik, dengan 16 lubang. 14 lubang kecilnya saling berhadapan, dan 2 lubang besar terletak diujung kanan dan kiri papan permainan.
    Tiap lubang diisi dengan 7 biji yang berbentuk seperti cangkang kerang, kecuali lubang besar dibiarkan kosong. Permainan dimulai dengan salah satu pemain menjalankan biji congklak di tiap lubang sisi miliknya dan mengisi lubang besar jika melewatinya, namun tidak mengisi lubang besar milik lawan. Pemenangnya ditentukan oleh jumlah terbanyak yang terkumpul di lubang besar masing-masing pemain.

    Permainan congklak bermanfaat untuk melatih kemampuan anak dalam berpikir mengatur rencana untuk mencapai sesuatu yang ia inginkan. Dalam permainan ini anak dilatih untuk mengatur strategi mengumpulkan biji terbanyak agar menang. Selain itu, permainan ini bermanfaat untuk mengembangkan motorik halus anak, yang terjadi ketika menggerakkan biji congklak secara berurutan.

  3. Layang-Layang
    Salah satu permainan tradisional yang paling terkenal. Dilakukan dengan cara menerbangkan layang-layang dan beradu untuk menerbangkannya setinggi mungkin.

    Manfaat permainan ini adalah untuk melatih kesabaran anak. Menerbangkan layang-layang bukanlah hal yang mudah, anak dituntut untuk menyesuaikan layang-layang dengan arah angin dan mengerakan tali layang-layang secara tepat agar tidak terputus. Butuh koordinasi mata, tenaga pada tangan, dan kesigapan dalam menarik atau mengulur benang agar layang-layang bisa terbang secara sempurna. Anak Mom & Dad akan takjub ketika berhasil menerbangkannya!
Lily Aguslianawaty
Seru banget
Yuliana Yoeli
makasih info nya
Explore More

Infused Water, Tren Sehat untuk Anak

Article- 04 Sep 2015

Hindari Menghambat Kreativitas Anak!

Article- 31 Oct 2016

Kenali Bahan-Bahan yang Disalahgunakan...

Article- 23 Sep 2016

Bisa, Kok, Beraktivitas Seru Tanpa Gadget!

Liburan akhir pekan anak sudah dimulai. Yuk, buat aktivitas seru. Jangan biarkan anak Mom terus menerus menghabiskan waktunya di depan gadget hingga asyik sendiri dengan ‘dunianya’ dan jadi malas bergerak.

Featured Story

Kegiatan Menyenangkan Untuk Anak


Coba, yuk, ajak anak Mom melakukan sejumlah kegiatan menyenangkan tanpa bantuan gadget. Berikut beberapa ide aktivitas sederhana namun kaya manfaat yang dapat Mom lakukan bersamanya.

 

  1. Piknik dan bermain di taman
    Ajak anak untuk lebih mengenal alam. Pergi ke taman di akhir pekan merupakan pilihan menyenangkan. Ajari anak mengenal tumbuh-tunbuhan yang ada di taman, berinteraksi dengan orang lain, menikmati segarnya udara alam sambil menikmati santapan bekal yang telah Mom siapkan. Setelah bermain, rencanakan juga kegiatan bercocok tanam di rumah bersamanya. Aktivitas ini bermanfaat untuk mengembangkan wawasan dan keterampilannya.

  2.  

  3. Bersepeda bersama di akhir pekan
    Ajak anak untuk lebih mengenal lingkungannya. Bersepeda keliling sekitar rumah bisa menjadi alternatif yang menarik. Selain menyenangkan, motorik anak akan bekerja optimal dan dapat menjaga kesehatannya.

  4.  

  5. Asah kreativitas dengan membuat kerajinan tangan
    Imajinasi dan kreativitas adalah salah satu hal penting dalam perkembangan daya pikir anak. Mom dapat memberikan stimulasinya, salah satunya dengan mengajak anak membuat kerajinan. Kreasikan saja mulai dari hal yang sederhana, misalnya kreasi scrapbook, membuat origami (kreasi melipat kertas), membuat serta menghias alat musik dari kaleng bekas, dan sebagainya. Jangan lupa untuk memberikannya reward berupa pujian ketika ia berhasil menyelesaikan karyanya.

  6.  

  7. Bermain permainan tradisional
    Perkembangan teknologi saat ini membuat permainan tradisional mulai dilupakan, padahal sebenarnya tidak kalah seru dengan permainan modern, lho. Yup, sambil bernostalgia, Mom bisa memperkenalkan permainan tradisional seperti congklak, petak umpet, engklek, atau yang lain kepada anak untuk mengalihkan perhatiannya dari gadget dan televisi.

  8.  

  9. Berenang
    Aktivitas ini termasuk salah satu olahraga fisik yang disukai anak. Hampir semua anak suka bermain air. Selain membangun keceriaan, aktivitas ini juga bermanfaat untuk merelaksasi otot tubuh dan melancarkan pernapasan anak Mom.

 

Lily Aguslianawaty
Yeaahh.. ayo beraktivitas tanpa gadget
Yuliana Yoeli
makasih info nya
Explore More

Lindungi Anak dari Dampak Negatif...

Article- 22 Nov 2017

Trik Kompak Asuh Anak Bareng Dad

Article- 14 Dec 2017

Jurus Anti Bully

Tips & Trick- 26 Jul 2016

5 Rambu Anak Bermain-main di Dapur

Dengan segala perlengkapan dan bahan makanan di dalamnya, kerap bikin anak penasaran untuk bermain di dapur. Mengajak anak masuk dapur berarti membuka kesempatan untuk mengenalkan beragam jenis bahan makanan sehat beserta cara mengolahnya.

Featured Story

Hentikan Bullying dengan Kiat-Kiat Ini


Bagi anak-anak, terutama usia TK, masuk ke dapur memberinya kesempatan mengenal beragam sayur-mayur, buah, tepung, dan bahan pangan lainnnya. Ia pun berkesempatan memegangnya langsung, sambil mengenali bau dan warnanya.


Bagi yang usianya lebih besar, pengalaman berkreasi di dapur akan memotivasi mereka untuk mencoba berbagai tantangan ketrampilan baru. Misalnya, mencuci sayuran, menyiapkan bumbu-bumbu yang akan dipakai, atau melakukan hal-hal sederhana lain.


Tapi jangan sampai lengah, di dapur ada benda tajam, minyak panas, dan api kompor. Karena itu perhatikan rambu-rambunya, ya, Mom.

 

  1. Usia anak
    Sebaiknya tunggu hingga anak Mom setidaknya berusia 3 tahun. Karena pada usia ini, anak sudah memiliki kemampuan berpikir lebih baik. Ia lebih mudah memahami perintah Mom untuk tidak berada di dekat kompor, tidak menggunakan pisau, dan berbagai hal berbahaya lainnya.

    Namun sebaiknya Mom lebih dulu memperkenalkan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan dapur. Misalnya, mulai dari nama-nama bumbu masakan hingga bermacam alat masak. Dengan begitu anak akan semakin mudah memahaminya.

  2.  

     

  3. Siapkan aktivitas khusus
    Mom dapat mencoba menyediakan keranjang berisi mainan masak-masakan atau buku gambar dan pensil warna. Sehingga anak dapat berkreasi selagi Mom sibuk memotong, merebus, atau menumis di dapur.

  4.  

  5. Pastikan keamanan dan kebersihan
    Supaya aman, pastikan benda tajam, minyak panas, microwave, dan berbagai hal berbahaya lainnya berada jauh dari jangkauan anak. Kebersihan dapur juga harus diutamakan. Jangan sampai anak Mom terpeleset karena lantai terlalu lincin akibat tetesan minyak atau air dari keran wastafel. Begitu juga dengan sisa atau ampas memasak di area dapur yang kurang baik bagi kesehatan Mom dan anak.

  6.  

  7. Usahakan memilih resep masakan yang waktu prosesnya tidak terlalu lama
    Sebaiknya aktivitas memasak tidak dilakukan dalam rentang waktu yang panjang. Hal ini karena anak-anak umumnya cepat bosan. Seringkali, antusiasnya dalam melakukan aktivitas didorong oleh rasa penasaran atau ingin tahunya yang besar. Bila Mom ingin anak memiliki minat terhadap aktivitas memasak, maka pilihlah menu masak yang praktis agar berlangsung menyenangkan.

     

  8. Sesuaikan tugas
    memasak di dapur berdasarkan tahapan usia anak. Mulai dari usia 4 tahun anak sudah bisa diajarkan tentang menyenangkannya memasak, sampai anak usia 15 tahun saat sudah lebih mandiri. Yang terpenting lagi, selalu dampingi buah hati selama di dapur. Jangan sampai ia luput dari pengawasan.
Yuliana Yoeli
makasih info nya
Devy Listyarini
harus tetap waspada
Explore More

Memberlakukan Sistem Ekonomi Untuk...

Article- 13 Oct 2013

Ajari Anak Untuk Berhenti Menunda Sesuatu

Article- 30 Sep 2013

Aksi Penculikan Makin Marak, Yuk Edukasi...

Article- 23 Nov 2017

Hal Yang Mungkin Terjadi Saat Teman Anak Bermain Ke Rumah

Seru sekali ya bila melihat anak Mom main di rumah bersama teman-temannya. Tawanya begitu riang, dirinya pun selalu bersemangat. Dan ada saja hal-hal lucu yang mereka lakukan dan perbincangkan. Tapi, ada kalanya acara bermain diwarnai kejadian-kejadian yang membuat Mom pusing tujuh keliling. Ada saja persoalan yang diributkan oleh anak Mom bersama teman-temannya yang manis dan ngegemesin itu. Tenang Mom, inilah yang dapat Mom lakukan bila berbagai masalah itu datang.

Featured Story

Berapa Lama Sih Waktu Bermain yang Tepat untuk Anak? Ini Jawabannya

 

  1. Berebut mainan
    Kalau sudah rebutan mainan, anak-anak bisa saling berdebat hingga teriak-teriak. Mom mungkin tak tahan mendengarnya, lalu ingin segera menghentikan adegan itu. Tapi sebaiknya tunggu dulu. Beri kesempatan mereka untuk menyelesaikan masalah.

    Atur batasan waktu dan perilaku. Bila sudah melewati batas hingga ada aksi fisik, baru deh Mom turun tangan. Segera tanyakan apa masalahnya, lalu berikan dan contohkan saran terbaik agar mereka mau memainkannya bersama secara bergantian.

    Jika cara ini tidak berhasil, Mom perlu meminjam atau ambil mainannya. Langkah ini penting untuk membantu mereka mengatasi masalah yang ada, dan belajar untuk membuat pilihan: berbagi atau tidak dapat memainkan mainan itu sama sekali. Sehingga, mereka memahami konsekuensi.

     

  2. Enggan pisah dari Mom
    Ini biasa terjadi. Memang ada anak yang butuh waktu ‘pemanasan’ lebih dulu dengan cara mengamati situasi. Namun bila terlalu lama, sebaiknya segera ambil tindakan. Caranya sederhana, sambil membujuknya Mom perlu tetap berinteraksi dengan teman-teman Mom. Dari sini, anak bisa melihat bagaimana caranya bersikap dan berinteraksi dengan orang lain. Jadi, Ia harus melihat Mom terlebih dulu, mengamati, dan merasa aman dulu.

    Hindari memaksanya, ya, Mom. Karena bila semakin diminta, ia justru akan semakin merasa ditekan dan tak nyaman.Tetap beri anak sedikit waktu dan tanyakan sesekali bilamana Ia siap untuk bermain dengan teman-temannya. Perlahan, anak Mom pasti akan membaur dengan temannya.

     

  3. Anak terlalu aktif
    Saat sudah merasa klop, anak-anak pasti makin senang mengeksplorasi seisi rumah, bisa dengan berlari ke sana-ke mari, bercanda dambil berteriak, tertawa terbahak-bahak, naik-turun sofa, dan sebagainya. Saat itu terjadi, ingatkan dan bimbing mereka untuk tidak berperilaku ceroboh, seperti merusak barang, melukai teman atau dirinya. Lalu, buat aturan supaya mereka memahami konsekuensi. Yaitu dengan mengizinkan mereka bermain di rumah Mom lagi asalkan mereka mau merapikan kembali mainan atau barang yang berantakan.

  4.  

  5. Teman anak terlalu sering datang
    Jika ini terjadi, sebaiknya konsultasikan dengan orangtua temannya. Jelaskan bahwa anaknya sangat menyenangkan saat bermain di rumah Mom, dan anak Mom pun nyaman kala bermain bersamanya. Namun, ada kalanya Mom tak bisa mengawasi mereka, karena harus keluar rumah atau anak Mom sedang ada jadwal belajar, tidur siang, dan sebagainya.

    Dengan adanya komunikasi yang baik, Mom dan orangtua temannya akan saling memahami dan saling mendukung untuk memaksimalkan kebutuhan perkembangan anak, sekaligus menjalin pertemanan yang baik dan berkualitas.
Lily Aguslianawaty
Haha.. betul juga nih
Yuliana Yoeli
makasih info nya
Explore More

Yuk, Hibur Anak Mom yang Sedang Sakit

Article- 06 Dec 2016

Kreativitas Meningkat Dengan Belajar Piano

Article- 21 Jul 2014

Pererat Hubungan Melalui Tradisi

Tips & Trick- 14 Jul 2015

Bermain Bersama Teman Untuk Tumbuh Kembang Optimal

Bermain bersama teman berperan dalam mendukung proses tumbuh kembang anak. Menurut The American Academy of Pediatrics, bergerak atau bermain melibatkan proses kinestetik yang berperan dalam melatih intelegensia bagi tumbuh kembang anak. Saat melakukan aktivitas ini bersama teman, stimulus yang diterima akan semakin besar.

Featured Story

Berapa Lama Sih Waktu Bermain yang Tepat untuk Anak? Ini Jawabannya

Saat mulai bermain, anak Mom dan teman-temannya mungkin masih malu-malu. Namun, perlahan mereka akan belajar mengembangkan kemampuan sosial dan mulai menyukai kesempatan berinteraksi dengan anak lainnya. Proses seperti inilah yang dibutuhkan oleh proses tumbuh kembang.

Selengkapnya, inilah manfaat yang akan anak Mom terima saat ia bermain bersama teman-temannya.

 

  1. Mudah beradaptasi
    Jika sejak balita anak Mom sudah terbiasa bermain dengan anak-anak lain, maka ia punya banyak kesempatan untuk mengembangkan kemampuan sosial. Dengan kemampuan sosial yang baik, anak Mom akan lebih mudah beradaptasi. Kelak, ia akan mudah bergaul dan sanggup menghadapi tantangan dalam berbagai situasi. Belajar berinteraksi

    Pelajaran saling berinteraksi banyak anak dapatkan melalui permainan bersama temannya. Awalnya, anak Mom mungkin hanya mengamati permainan atau gerak-gerik temannya kala bermain. Selanjutnya, ia akan mulai memahami dan ‘terpancing’ untuk berinteraksi dengan mereka. Saat bermain bersama, semua peserta perlu mengembangkan kemampuan berinteraksi agar permainan berjalan maksimal.

  2. Belajar Berbagi
    Saat Mom mengadakan playdate di rumah, biasanya Anak Mom dan teman-temannya akan menunjukkan mainan favoritnya. Kegiatan ini dapat menjadi positif bila para orangtua membimbing anak-anaknya untuk berbagi mainan secara bergantian. Lalu, perlihatkan kepada mereka bagaimana asyiknya berbagi. Mengajarkan anak mengenai konsep berbagi bisa Mom lakukan dari hal-hal kecil seperti itu. 

  3. Menyelesaikan masalah
    Saat terjadi masalah dalam suatu permainan, anak Mom dan temannya akan saling belajar cara berkoordinasi. Misalnya, saat bermain bola, anak Mom perlu mengembangkan kemampuan mengoper bola kepada temannya. Perlahan, anak Mom akan mengerti situasi sebab-akibat yang semakin kompleks dan tahu bagaimana cara mengatasinya.

  4. Berlatih jadi pemimpin
    Sifat kepemimpinan anak dapat dilihat sejak di usia prasekolah. Mom harus memperhatikan bagaimana sikap anak Mom saat bermain. Jika ia sering terlihat lebih dominan dan memiliki banyak ‘pengikut’, itu artinya anak Mom dipercaya rekan bermainnya dan berpotensi memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

  5. Mengendalikan sifat agresif
    Luangkan waktu untuk mengawasi anak ketika bermain. Perhatikan bagaimana sikapnya. Jika anak Mom punya kecenderungan agresif, Mom bisa segera membimbingnya untuk memperbaiki sikapnya itu. Jelaskan bahwa sikap tersebut kurang baik, dan malah akan membuatnya menjadi anak yang kurang disukai teman-temannya. Dengan begitu, anak Mom bisa belajar memahami orang lain.

    Bila anak Mom tertular flu setelah bermain bersama temannya, segera beri waktu istirahat yang cukup. Lalu, beri asupan makanan yang baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Agar flu segera mereda, beri pula sirup obat flu OBH Combi Anak Batuk Plus Flu. Varian rasa strawberry, jeruk, apel, dan madunya disukai anak serta ampuh memberi kenyamanan kepada anak Mom.
Lily Aguslianawaty
Pastinya bermain bersama bagus untuk perkembagannya
Lily Aguslianawaty
Suka banget artikel ini
Explore More

Cara Mudah Perkenalkan Reduce, Reuse dan...

Article- 24 Jan 2017

Ciptakan Suasana Belajar yang Nyaman...

Article- 31 Oct 2016

Kebiasaan Baik Membuahkan Anak...

Article- 26 Jul 2016

Kesenangan Bermain Sesuai Usia Anak

Permainan tak hanya menghibur, tapi juga ampuh membantu anak Mom dalam berimajinasi, memecahkan masalah, dan mengoptimalkan perkembangan motoriknya. Namun agar semua manfaat itu terserap maksimal, sebaiknya bantu juga anak Mom untuk menikmati jenis permainan yang sesuai dengan usianya.

Featured Story

Berapa Lama Sih Waktu Bermain yang Tepat untuk Anak? Ini Jawabannya

Anak tentu akan merasa bosan atau tak tertantang bila melakukan permainan yang monoton dan sudah sering dilakukan di rentang usia sebelumnya. Supaya lebih jelas, yuk, simak beberapa pilihan jenis permainan sesuai usia anak.

 

 

Usia Prasekolah (3-5 tahun)

Cara anak bermain:
Berkat kemampuan berbahasanya yang semakin meningkat, anak-anak di usia ini cenderung menyukai permainan fantasi seperti bermain peran. Peningkatan pada kemampuan motoriknya juga membuat mereka mampu melakukan berbagai aktivitas fisik. Mereka akan senang bila melakukan permainan dengan anak-anak seusianya. Tak hanya itu, mereka pun antusias untuk memahami konsep waktu dan hubungan antar obyek.

Cara-cara membantunya:

 

  • Tipe permainan freeplay (tanpa gadget) sangat penting untuk membangun koneksi sistem saraf di otaknya. Mom & Dad perlu memberi kesempatan sebanyak-banyaknya bagi anak untuk bermain dengan teman sebayanya.
  • Kemudian, stimulasi kemampuan kognitifnya melalui aktivitas kreatif. Misalnya dengan menciptakan figur dari clay, membuat scrapbook, bermain peran, dan segala aktivitas yang mendorong anak untuk berpikir eksploratif.
  • Agar makin optimal, pilih sekolah yang menyeimbangkan antara bermain dengan kegiatan akademis. 

Usia Sekolah (5 tahun ke atas)

Cara si kecil bermain:
Pada usia ini, anak semakin senang berteman, terutama kepada anak-anak lain yang memiliki kesamaan minat, baik terhadap tokoh idola, kartun favorit, hobi dan sebagainya. Dari sisi fisik, fungsi motorik dan seluruh otot pun makin berkembang. Karena itu, mereka juga kian suka dengan aktivitas fisik yang menantang.
Sementara, perkembangan koneksi sel-sel saraf otak sangat membantu mereka dalam menstimulasi berbagai pemahaman yang lebih kompleks. Misalnya tentang bagaimana dunia berlangsung, termasuk juga minatnya terhadap hiburan dan lelucon.

Cara-cara membantunya:

  • Ajak ia terus bergerak. Karena selain bermanfaat bagi psikologisnya, aktif bergerak juga bermanfaat untuk menyeimbangkan kadar tekanan darah, kolesterol, dan insulin.
  • Lalu, karena minatnya makin berkembang pesat, sebaiknya awasi keberadaan anak Mom di depan TV atau komputer. Terlalu lama di depan TV, misalnya, akan menghambat mereka bermain aktivitas fisik atau mempelajari bidang yang semestinya dipelajari pada tahap usianya.
  • Hindari memberikan kegiatan yang terlalu padat. Agar manfaatnya lebih optimal, sebaiknya kenali minat anak dengan baik. Mana yang membuatnya antusias? Apakah itu aktivitas ekstrakurikuler pada bidang sosial (pramuka), olahraga (fustal, basket), atau lebih kepada aktivitas seni (musik, lukis).
  • Luangkan waktu untuk mengajak anak refreshing, misalnya dengan liburan edukasi ke museum, taman bermain, mendaki bukit, atau sekadar bersantai di rumah bersamanya. Kegiatasn yang Mom lakukan bersamanya merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh tubuh dan otaknya.
Yuliana Yoeli
makasih info nya
anita fajarwati
Bemain tapi harus tetap ada pengawasan dari orang tua
Explore More

Permainan Bayang tangan Menstimulasi...

Article- 01 Jul 2014

Karakter Istimewa Anak Bungsu

Article- 30 Jan 2017

TIPS Berlibur Bareng Keluarga

- 27 Aug 2012

Ayo Temani Anak Bermain!

Bermain sendirian memang dapat memberi kesempatan bagi anak untuk bersenang-senang sambil mengembangkan kemampuan kognitifnya. Namun bukan berarti Mom tak perlu melibatkan diri dalam berbagai permainan yang ia lakukan. Di samping ikatan dan komunikasi jadi tak terbangun secara efektif, berikut beberapa alasan lain mengapa tak boleh sering-sering membiarkan anak Mom bermain sendirian.

Featured Story

Berapa Lama Sih Waktu Bermain yang Tepat untuk Anak? Ini Jawabannya

 

  1. Tak tahu mainan favorit anak
    Niatnya membelikan mainan untuk membuat anak senang. Tapi kenyataannya bisa sebaliknya. Anak malah cepat bosan karena mainannya terlalu mudah, atau justru merasa tidak fun karena jenis permainannya terlalu rumit. Nah, supaya tak keliru seperti itu, dampingi anak Mom ketika bermain. Dengan begitu Mom akan tahu jenis mainan seperti apa yang ia butuhkan di setiap tahap perkembangannya.
  2.  

     

  3. Mengurangi efek negatif dari games
    Seringkali orangtua memanfaatkan gadget sebagai ‘senjata’ untuk meredam kerewelan anak agar bisa melanjutkan aktivitasnya tanpa gangguan, deh.
    Bila Mom sering melakukan hal seperti itu, sebaiknya segera hilangkan kebiasaan buruk tersebut. Sebab, permainan pada gadget tidak selalu aman. Misalnya game yang mengandung unsur kekerasan seperti perkelahian atau tembak-tembakan. Mom wajib mendampinginya untuk menjelaskan bahwa kejadian seperti itu hanya ada pada game dan tidak untuk dicoba saat bermain dengan teman. Jangan lupa batasi juga screen time anak, ya, Mom.
  4.  

     

  5. Kondisi wahana kadang kurang baik
    Terkadang, ada berbagai wahana dalam taman bermain kualitasnya kurang baik. Contohnya, terdapat bagian yang berpotensi melukai anak Mom, seperti besi yang berkarat pada ayunan atau tonjolan tajam akibat proses pengelasan yang buruk. Untuk mencegah dari hal yang tak diinginkan ini, Mom perlu mengawasi anak Mom ketika bermain di sana.
  6.  

     

  7. Kurang termotivasi melakukan eksplorasi
    Anak biasanya punya mainan favorit yang gemar ia mainkan terus-menerus. Namun tidak ada salahnya jika Mom mengajak ia mengeksplorasi main lain yang berbeda. Terutama jika mainan tersebut dapat mengembangkan kemampuan baru pada anak. Nah, supaya anak tertarik, Mom harus pandai-pandai mendemonstrasikannya. Setelah anak terlihat berminat, ia pasti mau ikut Mom untuk bermain.
    Penting untuk Mom ingat, tugas orangtua bukanlah membelikan bermacam-macam mainan untuk anak. Keterlibatan orangtua saat anak bermain lebih bernilai daripada mainan semahal apapun. Selamat bermain, Mom.
  8.  

Yuliana Yoeli
makasih info nya
anita fajarwati
Ayo bermain bersama anak... seru loh
Explore More

Bawa Bekal Sendiri, Piknik Lebih Sehat

Tips & Trick- 16 Dec 2015

Yoga untuk Anak

Article- 16 Feb 2016

Berbagi Tugas Rumah Tangga

Article- 14 Jul 2015

Mengembangkan Keterampilan Anak dengan Bermain

Bagi anak-anak, bermain bukan sekadar kegiatan untuk mengisi waktu luang. Bermain adalah sarana yang efektif bagi mereka untuk mengekspresikan kesenangan sekaligus mengembangkan keterampilannya. Lewat bermain, anak Mom juga menyerap pengetahuan dan belajar menyelesaikan masalah. Nah, mulai sekarang jangan remehkan aktivitas bermain anak. Inilah manfaat lain yang akan anak Mom nikmati lewat aktivitas bermain.

Featured Story

Mengajari Anak Berteman

  1. Mengasah aspek sosial-emosional
    Bermain merupakan aktivitas yang efektif untuk anak memahami aspek sosial dan emosional. Misalnya dalam permainan kelompok, anak Mom akan mempelajari bagaimana perasaannya saat berhasil bergabung dalam suatu kelompok. Ia juga akan berlatih untuk tidak memaksakan kehendak dengan menyesuaikan kepada kesepakatan kelompok. Selain itu, ia dapat belajar menerima kekalahan, tak mudah menyerah saat mengalami kesulitan, belajar bersikap sportif, serta berkesempatan memperkaya pengalaman emosinya. Luar biasa, kan, Mom?

  2. Mengembangkan aspek kognitif
    Saat bermain, anak Mom mengasah keterampilannya agar dapat memenangkan permainan, dan berlatih memusatkan perhatiannya terhadap jalannya permainan. Seringkali, ia dan temannya juga belajar mencari solusi sekaligus berkoordinasi supaya kelompoknya jadi lebih kompak.

  3. Meningkatkan kemampuan bahasa
    Untuk memenangkan permainan, anak Mom perlu menjalin komunikasi yang baik dengan rekan-rekannya. Dengan begitu, ia akan berupaya mengadakan percakapan dengan temannya, baik untuk saling berkoordinasi ataupun berbagi pengetahuan. Hasilnya, perlahan kosakatanya pun semakin kaya.

  4. Menumbuhkan kegembiraan
    Bermain juga dapat membantu anak Mom untuk lepas dari kebosanan. Karena, dalam permainan seorang anak seringkali merasa bebas mengekspresikan diri. Mereka juga kerap disuguhkan pemandangan tingkah-polah temannya yang mengundang gelak tawa. Bermain merupakan salah satu sarana yang efektif agar anak Mom tumbuh menjadi pribadi yang bahagia.

  5. Senang bergerak
    Di tengah terpaan gadget yang kian deras, orangtua perlu banyak mengenalkan anak dengan aktivitas yang membuatnya bergerak. Agar anak senang bergerak, maka ia perlu sering bermain, baik bersama teman maupun orangtuanya.
    Asosiasi Penyakit Jantung Amerika merekomendasikan anak-anak berusia di atas dua tahun harus melakukan aktivitas fisik yang disukainya, sedikitnya sejam setiap hari. Anak yang aktif akan tumbuh menjadi orang dewasa yang aktif dan lebih menyukai olahraga.
Yuliana Yoeli
makasih info nya
Explore More

Disiplinkan Anak dengan Konsep Punishment...

Tips & Trick- 05 May 2018

Mengenalkan Anak Pada Keluarga Besar

Article- 10 Jun 2016

Tiga Langkah Mudah Untuk Menghabiskan...

Tips & Trick- 20 Dec 2013

Pages